Selasa, 05 Mei 2009

Bencana Situ Gintung dari Sisi Supranatural




Beberapa waktu lalu, saya kedatangan beberapa wartawan harian lokal. Sambil ngobrol santai ditemani kopi dan kudapan, mereka bertanya soal bencana Situ Gintung, menanyakan kejadian itu dilihat dari sisi Supranatural dan spiritual. Aku jabarkan dari sisi spiritual, tapi aku nggak mau ngebuka dari sisi Supranaturalnya, karena aku yakin sangat susah untuk diterima dengan nalar atau akal sehat. Apalagi rakyat Indonesia masih suka berpikiran logis, masih mudah mengatakan itu syirik, musyrik, bid’ah dll.

Tetapi mereka ngotot untuk bertanya dari perspektif supanatural.

Akhirnya aku meminta waktu sebentar sama mereka…..
Aku bermunadjat kepada Allah, memohon petunjuk…....

Dan disaksikan mereka, tasbihku berputar…. Menunjukkan: Kejadian alam itu disebabkan karena adanya penarikan pusaka di tempat itu. Pusaka sebagai ‘penguat’ situ itu telah hilang, diambil paksa.


Dulu beberapa waktu lalu, banyak para Sunan, wali atau orang” pintar sengaja menanam benda pusaka untuk tumbal atau penetralisir dari kekuatan-kekuatan hitam. Atau bisa juga sebagai penguat dari suatu bangunan atau gedung. Bagaimana, bila pusaka itu diambil???? Akan kuatkah bangunan itu??? Apalagi sekarang negara ini diributkan dengan situasi politik, banyak orang yg berebut, atau berambisi materi dan kekuasaan, pusaka inilah sebagai kambing hitamnya. Yang konon bisa untuk memperkuat cita” mereka dari sisi Supranatural. Apalagi dengan trendnya Anti Cukur, khodam pusaka untuk mewujudkan uang.

Mungkin kita akan ingat pembentukan wali songo yang pertama.

Syech Subakir
Ulama dari Persia (Iran) ahli supranatural (tumbal tanah angker/mengusir Jin, syetan, Gendruwo dsb. Tugasnya di Pulau Jawa dan beliau kembali ke negerinya, Persia tahun 1462 setelah tugasnya selesai.

Sebelum para wali menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa, mereka terlebih dahulu menetralisir pulau Jawa dari penguasa dan kekuatan ghaib yang hampir membuat seluruh pulau Jawa ini menjadi angker. Syeh Subakir memasang di tumbal di puncak gunung Tidar, lalu pada daerah-daerah angker dan rawan pengaruh kekuatan ghaib. Sehingga Pulau jawa aman dari kekuatan-kekuatan ghaib yg tersingkir karena pengaruh masuknya Islam.
Sumber: Punjer Wali Songo (Sejarah Sayyid Jumadil Kubro)

Menyelusuri Kota Tangerang (Special Imlek) 2

  Penelusuran kami, Kiyudi dan Arris ke Wihara BEON Hay Bio , Serpong Klenteng Boen Hay Bio Karuna Jala termasuk salah satu dari tiga kle...