Penelusuran kami, Kiyudi dan Arris
ke Wihara BEON Hay Bio , Serpong
Klenteng Boen Hay Bio Karuna Jala termasuk salah satu dari tiga klenteng tertua di Tangerang. Dua klenteng lainnya: Boen Tek Bio dan Boen San Bio terletak di Kota Tangerang -di sekitar Pasar Lama (baca: The Pearl of Tangerang). Sedangkan Boen Hay Bio terletak di Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kotamadya Tangerang Selatan, Banten.
Klenteng Boen Hay Bio dibangun pada tahun 1694 sebagai simbol samudera tanpa batas. Meskipun klenteng ini termasuk tua, sebagian besar bangunan telah diperbarui. Ornamen kepiting menyambut kedatangan para pengunjung di atap gapuranya. Sedangkan di atap bangunan utama klenteng, tampak ornamen naga menghiasi puncaknya.
Editing dan kameramen @ariestzumma
Penelusuran kami, Kiyudi dan Arris
ke Wihara Sobhita, Cisauk, Serpong
Menyelusuri Kota Tangerang (Special Imlek)
Penglihatan Kiyudi secara mata batin (Indera ke enam), Secara Supranatural
-Sudut'' Kota Tangerang
-Sungai Cisadane
Pembuatan Perahu
-Wihara Bontekbio
-Wihara Beon Hay Bio , Cisauk, Serpong
-WIhara Sobhita, Cisauk, Serpong
-Rumah Belanda, Cisauk
-------
Penelusuran kami, Kiyudi dan Arris
ke Wihara Bon Tek Bio ...
disambut dengan hangat
Kuil Tionghoa tertua di Tangerang, Indonesia.
Kuil ini berlokasi di sudut Jalan Bhakti dan Jalan Cilame di kawasan Pasar Lama, Tangerang.
Dibangun pada tahun 1684, Boen Tek Bio merupakan bagian penting dari sejarah Tangerang, khususnya sejarah permukiman kaum Tionghoa Benteng di Tangerang. Bagian tertua dari bangunan ini berasal dari tahun 1775. Kuil ini mengalami renovasi besar pada tahun 1844, kemudian sayap sisi kanan dan kiri ditambahkan pada tahun 1875, serta halaman dalam pada tahun 1904.
MISTERI RUMAH BELANDA (PART-1)
Penelusuran Kiyudi
Tidak hanya sudah hancur sebagian, bangunan tua yang ditawarkan kepada Bapak Muchlis itu juga terkenal angker karena sudah kosong berpuluh-puluh tahun. Tapi apa dikata, faktor keuangan membuat Muchlis harus menerima tawaran tersebut. Kini Muchlis sudah lebih dari 10 tahun menempati bangunan angker peninggalan Belanda itu.
Selama tinggal tersebut, berbagai pengalaman mistis pernah dialami Muchlis. Salah satunya bertemu langsung dengan sosok makhluk halus penghuni bangunan yang menyerupai seorang noni Belanda. Kepada IDN Times, Muchlis menunjukkan kehadiran sang noni yang berwajah putih dan tidak pucat.
Penelusuran kami, kiyudi dan tim (Bintang Tamu= MAMA J Tanning)
RUMAH BELANDA ANGKER (PART 2)
Di sebuah tempat yang tidak boleh kami sebutkan ....
Kami dapati sosok ibu dan anak (Warga Belanda)
Sang ibu memegang erat tangan sang anak, karena anaknya nakal dan bandel
dan kameramen kami sempat dikerjai, dicolek
Suara terjadinya peperangan
dentuman, tembakan dan benda - benda yang jatuh
Suara derap pasukan berkuda .. dan pasukan berbaris
dan sekitar tujuh belas prajurit Belanda
yang sempat berbincang dengan kami ... melalui bahasa supranatural
Editing dan kameramen @ariestzumma
ZIARAH KE SYEKH BELA BELU, YOGYAKARTA
Laku aneh sang syekh
Nama Syekh Bela-Belu disebut De Graaf dalam Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Orang Islam yang aneh, demikian sebutnya, merujuk pada dua sosok yaitu Syekh Bela-Belu dan Gagang Aking. Keberadaan keduanya, menurut De Graaf, menjadi indikasi pentingnya wilayah muara Sungai Opak pada masa kerajaan Mataram lama sekitar tahun 1000 masehi. Dua sosok tadi juga menjadi bukti tentang alam pikiran relijius Jawa di masa silam.
Penggambaran De Graaf bukanlah sebuah wujud hinaan. Surakso Trirejo, salah satu abdi dalem yang membersamai saya naik juga mengatakan hal serupa: aneh. Itu merujuk ke cara sang syekh menjalankan laku tirakat.
Dalam satu fragmen cerita rakyat dengan Maulana Maghribi, Bela-Belu pernah disinggung dengan perkataan “masa hanya makan terus” oleh ulama asal Persia tersebut. Perkataan itu pun, bukanlah sebuah cemoohan belaka. Hingga, menurut cerita rakyat setempat, badan Syekh Bela-Belu digambarkan gendut.
“Syekh Bela-Belu itu menjalankan lelaku dengan makan,” ungkap Tri, nama panggilan Surakso Triredjo. “Tapi, yang beliau makan adalah nasi yang dimasak bersama pasir pantai,” lanjutnya. Saya mengernyitkan dahi, mencoba menduga dan melogikakan.
“Cara itu beliau tempuh untuk belajar sabar dan prihatin. Sebab beliau harus memilih satu per satu nasi di antara pasir tadi,” lanjut sang abdi dalem.
“Masuk akal, kan?” tanyanya saat melihat saya masih keheranan.
Kedua sosok tadi, Syekh Bela Belu dan Syekh Damiaking, adalah pelarian dari Majapahit setelah kerajaan itu mengalami pergeseran agama. Berdasar cerita rakyat, keduanya tiba setelah Panembahan Selohening menghuni area sekitar tempat tersebut. Jika menelusuri di internet, terdapat beberapa versi nama asli kedua sosok ini. Versi Tri, nama asli Bela-Belu adalah Joko Dander dan nama asli Damiaking adalah Joko Dandung.
Kedua nama ini masih berkelindan antara Brawijaya V, penguasa terakhir Majapahit, dan Panembahan Selohening. Ketiga tokoh ini disebut-sebut sebagai keturunan Brawijaya V yang melarikan diri dari kerajaan Majapahit. Masih versi Tri, Bela-Belu dan Damiaking adalah sepasang saudara.
Kameramen:
Muktafi (Aulia 55 cell)
Perjalanan Supranatural, kami ... Kiyudi dan bang Muktafi
Cepuri, Parangkusumo (Pakubumi Yogya ?)
Tempat ini dipercaya sebagai tempat pertemuan antara pendiri kerajaan Mataram, Danang Sutawijaya yang kemudian bergelar Panembahan Senopati dengan penguasa pantai selatan, Kanjeng Ratu Kidul.
Di Cepuri Parangkusumo seluas lebih kurang 80 meter persegi yang dikelilingi tembok itu terdapat dua buah batu hitam besar. Dua buah batu besar itu merupakan tempat bertemunya Panembahan Senopati saat bertapa dengan Kanjeng Ratu Kidul yang kemudian terjadi kontrak perkawinan politik di antara keduanya.
Kontrak politik dengan kepercayaan perkawinan antara Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul kemudian diteruskan oleh raja-raja dinasti Mataram terutama Kesultanan Yogyakarta sampai sekarang.
Kameramen:
Muktafi (Aulia 55 cell)
^^^^^^^^^^^^^^^
Perjalanan Supranatural, kami ... Kiyudi dan bang Muktafi
Cepuri, Parangkusumo (Pakubumi Yogya ?)
Sebuah Karya Anak Bangsa .....
Kami hidupkan kembali ... Keilmuan SiPitung (Kong Pitung) ... Silat Betawi
Pahlawan dari Betawi
Pahlawan INDONESIA ... SI PITUNG
Silat SiPitung Jaman dahulu, melalui Silat Ghaib ...
dapat terekam menjadi karya yang apik .... indah ....elok, cantik dan memukau
bersetting di Rumah SiPitung
Di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara
Residual energi yang masih abadi .... dan tak hilang SIPITUNG
kami apresiasikan .... dengan cara Supranatural ....
Terimakasih kepada semua pihak yang sudah menyupport kami
Tim:
Kiyudi
Ki Jagat Ervan
Mukhtafi Setyawan
Ahmad Mutiara Al Bantany
Salam Santun .....
Salam Para Leluhur
Salam Para Sesepuh ....
Salam Para Pahlawan Bangsa .....
Kemerdekaan INDONESIA
mohon maaf apabila ada kesalahan ....
^^^^^^^^^
Proses Pembuatan film dokumenter
Si Pitung Robin Hood Betawi ... Silat Betawi
Alun-alun kidul Yogyakarta merupakan salah satu wisata yang menawarkan pesona jogja malam hari. Alun – alun kidul atau lebih dikenal dengan Alkid berada tepat dibelakang keraton Yogyakarta. Tempat ini dulu digunakan sebagai tempat menentramkan hati. Tempat yang dipercaya sebagai tempat beristirahatnya para dewa ini kini semakin diminati wisatawan.
Selain gratis, banyak hiburan yang ditawarkan disini. pengunjung yang hadir dari berbagai kalangan mulai pelajar, warga sekitar dan para wisatawan. Disini pengunjung bisa menikmati aneka kuliner khas Yogyakarta, menyewa kereta hias, dan berburu foto.
MASANGIN
Masangin adalah salah satu mitos terkenal di Alkid Yogyakarta. Dua beringin besar yang berada di tengah alkid dijadikan lokasi ritual masangin. Masangin sendiri adalah ritual berjalan melewati antara dua beringin dengan mata tertutup. Konon hanya yang berhati bersih dapat melewati beringin kembar Alkid.
-------
Merasakan energi di Alun-Alun Kidul Yogyakarta
^^^^^^^
YOGYAKARTA, SEPENGGAL KISAH, KIYUDI
Dalam perjalanan ziarah kami
singgah sejenak di Kota yang indah dan eksotis
Yogyakarta
dan teman'' kami
membuatkan sebuah Dokumenter
YOGYAKARTA, SEPENGGAL KISAH, KIYUDI
Editing:
Muktafi (Aulia 55 cell)#Kiyudi#Yogyakarta
Eksplore kami, kiyudi
(Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat)
merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta. Keraton ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana I pada tahun 1755 sebagai Istana/Keraton Yogyakarta yang baru berdiri akibat perpecahan Mataram Islam dengan adanya Perjanjian Giyanti.
Keraton ini adalah pecahan dari Keraton Surakarta Hadiningrat dari Kesunanan Surakarta (Kerajaan Surakarta). Sehingga dinasti Mataram diteruskan oleh 2 Kerajaan yakni Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta. Total luas wilayah keseluruhan keraton yogyakarta mencapai 184 hektar, yakni meliputi seluruh area di dalam benteng Baluwarti, alun-alun Lor, alun-alun Kidul, gapura Gladak, dan kompleks Masjid Gedhe Yogyakarta. Sementara luas dari kedhaton (inti keraton) mencapai 13 hektar.
Walaupun Kesultanan Yogyakarta secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1945, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta.
Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.[1]
^^^^^^^^^^^
PANGGILAN BATIN, KERATON YOGYAKARTA
Panggilan Batin .....
Ada sesuatu yang menarik kuat ...
untuk datang kembali ke Keraton ...
"Pakai Baju yang bagus, bersihkan hatimu
Bikin Video yang bagus ...
dan
Eksplore kami, kiyudi bersama Bang Muktafi setyawan
Tetanggaku di Malang, datang bercerita tentang Kali Brantas. Suatu waktu dia bermimpi, ada suara yang mengatakan agar warga di sekitar sungai Brantas agar segera menyingkir, karena Nyi Roro Kidul, salah satu pengusa laut Selatan akan mempunyai hajat. Dalam Suaranya mengatakan ingin membawakan oleh-oleh buat sang penguasa.
Diomongkannya mimpi itu, kebeberapa tetangga, ada beberapa yang percaya tapi banyak juga yang tidak mempercayai mimpi tersebut.
Malam harinya, warga dikagetkan dengan suara gemuruh dari arah hulu, banjir bandang. Warga berusaha menyingkir, dan melihat dari tempat yang aman. Banyak rumah yang tersapu banjir, ada beberapa warga yang terkurung di dalamnya. Ada satu keluarga terdiri dari tiga anak yang masih kecil-kecil yang ditinggal ayah dan ibunya untuk menonton wayang kulit. Sementara anak-anaknya tertidur dan terkunci dari luar. Hanyutlah rumah itu.
Tiba-tiba di antara suara derasnya air tampak suara gemuruh teriakan yang datang dari hulu….. sumbernya dari teriakan warga yang takjub akan suatu fenomena. Di tengah kali tersebut tampak seekor ular naga yang besar terbawa air dengan matanya yang mengeluarkan sinar sebesar lampu strongking (kalau sekarang sekitar lampu 200 Watt berwarna merah).
Dengan gagahnya dia tengadahkan kepala di antara kayu-kayu dan puing-puing kehancuran akibat banjir bandang tersebut.
^^^^^^^^^^^
Kisah Naga di Sungai Brantas
Di sini, saya mau menceritakan kembali tentang naga yang pernah jadi perbincangan orang Malang sekitar tahun 1950an. Cerita ini disampaikan oleh nenek saya, Moetmainah, yang saat kejadian itu masih berusia 17 tahun. Waktu itu, warga di sekitar gunung kecil -yang nenek saya lupa namanya- di sekitar Sengkaling, melihat lubang besar dari gunung tersebut. Dari situlah sang naga keluar.
Rute perjalanan naga ini dari arah Sengkaling, melewati Sungai Brantas yang melintasi daerah Oro-Oro Dowo. Menurut teman nenek saya -kata nenek, Ngatminah namanya- ia sempat mendengar bunyi tetabuhan seperti arak-arakan pengantin kerajaan pada suatu malam. Meriah sekali bunyi itu, sehingga orang-orang kampung Oro-Oro Dowo pun penasaran dan menengok ke luar jendela bagian belakang rumah mereka.
Tampak seekor naga yang gagah dan indah melintas di sana. Naga itu memakai hiasan kepala seperti pengantin. Di belakang sang naga, diduga keluarga kerajaan yang entah dari dan mau pergi ke mana. Warga kampung pun heboh. Antara percaya tak percaya, mereka hanya bisa melongo melihat arak-arakan itu. Naga dan keluarga kerajaan itu melintas terus, mengikuti jalur Sungai Brantas yang berujung di laut selatan.
"Nogo e mlayu ngidul," begitu kata nenek saya.
Namun sayang, ternyata sang naga tidak hanya membawa keluarga kerajaan di belakangnya. Setelah melintas dan hilang dari pandangan mata, naga tersebut menyisakan bencana kecil di daerah pinggiran Sungai Brantas. Air deras yang datang setelah naga pun menyapu apa yang ada di situ. Saat pagi tiba, barulah tampak kerusakan yang diakibatkan banjir dadakan itu. Banjir malam itu tak terlalu parah, namun menyisakan rasa penasaran.
Hingga kini, nenek saya juga masih nggak habis pikir kenapa bisa begitu. Saya pun jadi bertanya-tanya lagi, apa sih naga itu? Masa sih naga itu nggak ada? Tapi kalau naga itu ada, di mana dia bersemanyam? Apa hubungannya juga antara naga dan banjir? Apakah itu berarti naga adalah simbol datangnya bencana?
Aneh memang, kenapa saya jadi penasaran pada yang namanya naga. Yang jelas, sosok naga yang digambarkan pada umumnya itu, bagi saya gagah dan indah. Saya pun punya versi naga sendiri dalam benak saya.
Perjalanan @ Penelusuran 1
rencana kami akan membuat kisah'' perjalanan ... pengalaman
Berturut-turut ... (The Series)
pengalaman kami ...saat masih kecil
mendapatkan fenomena Supranatural ...
Berseri
Eps 1
Dalam frequensi yang aneh ...
saat tenggelam di sungai Brantas, Malang, Jawa Timur
"Kali Brantas tidak akan memakan Anak yang lahir di Malang, namun sebaliknya" kata warga sekitar sungai Brantas.
Flashback ... saat kami usia 7-8 tahun
tenggelam di sungai ini ... saat tenggelam .. dari bawah sungai ada hentakan dahsyat ... menghempas... membuat kami ada di permukaan ... dan selamat
kameramen: kang Harris Mendholica
TENGGELAM DI PUSARAN SUNGAI BRANTAS
Kisah .... kami (kiyudi)
sewaktu kecil ...
TENGGELAM DI PUSARAN SUNGAI BRANTAS
hampir hilang ... diseret ke dalam arus deras kali/sungai brantas
Khodam Harimau
Berdasar cerita nyata pribadi ...
dan pemain ... yang kami aplikasikan dalam cinematic, Dramatic ...
Energi Harimau itu ...
Film ini merupakan gerakan batin ... dan panggilan Batin
masih adakah ilmu ini ... pelaku di jaman millenial ini ...
Sisi Budaya ... Supranatural ... yang masih tabu bagi rakyat Indonesia ....
Sisi wibawa dari dunia lain ........
sisi leluhur... yang tak bisa ditolak ....
SISI GELAP TEROWONGAN KERETA API (NET TV)
Beberapa kejadian di terowongan kereta api
Terowongan Wilhelmina
atau yang sering disebut Terowongan Sumber adalah terowongan yang terletak di bawah Desa Pamotan dan Desa Bagolo di Kecamatan Kalipucang,
Kabupaten Pangandaran. Terowongan kereta api jalur Banjar–Cijulang yang diberi nama Wilhelmina merupakan salah satu terowongan sisa peninggalan zaman Belanda. Terowongan Wilhelmina juga dinobatkan sebagai terowongan terpanjang dan terindah dari 10 terowongan yang ada di Indonesia lantaran pemandangan alam mulai dari pegunungan dan pantai bisa terlihat jelas. Gunung di jalur ini sangat indah.
^^^^^^^^
Terowongan Lampegan
merupakan salah satu terowongan pertama di Jawa Barat yang dibangun di desa Cibokor tahun 1879–1882 dan berlokasi di pasir Gunung Keneng, Cianjur, Jawa Barat. [1]
Status terowongan
Saat ini Terowongan Lampegan sudah aktif kembali dan dilewati kereta api Siliwangi relasi Sukabumi-Cipatat. Akan tetapi terowongan ini kemudian rusak ringan saat ditabrak kereta api Siliwangi setelah 2 hari pasca peresmian dan kejadian pada tanggal 10 Februari 2014. Dikarenakan adanya kesalahan rel wesel yang berada dahulu di mulut terowongan, kini rel wesel yang dahulu terpasang dicabut dan diganti rel tunggal tanpa wesel di mulut terowongan Lampegan.
---------
Kisah Kelam Terowongan Paledang Bogor,
Tragedi Berdarah Tewaskan 20 Pelajar di Atap Kereta Api
Terowongan yang memiliki panjang 10 meter dengan tinggi dan lebar yang sama yaitu 3 meter yang artinya 'pas' dengan ukuran kereta api. Saking sempitnya, jarak antara atap kereta api dan terowongan tak cukup untuk ukuran badan manusia, meskipun dalam posisi menunduk dan terbaring.