Jumat, 22 Agustus 2008

Dibalik misteri berburu



Aku seorang anak kolong. Di bawah didikan cara militer.... menjadikan diriku layaknya militer betulan.
Suka dengan aksesoris militer, senapan, petualangan, survival dll.
Nggak ada sebutan kata angker/seram bagi diriku.....
Di bawah ini beberapa pengalamanku berhubungan dengan perburuan... kecil"an sih... cuma pakai senapan gas 4,5 mm

Aku sering menembak tupai. Padahal banyak orang yang melarangku...
"Itu binatang lucu, kenapa kau tembakin!!!!" Kata seorang Bapak tua ketika aku mengejar tupai depan rumahnya. Dasarnya bandel, masih terus menembak.....
sampai aku dapet 1 tas ransel... wadduh baunya....


Pengalaman" ini yang agak membikin aku jera untuk menembak...

Ceritanya begini... (kayak kismis :)) )
Suatu saat aku sedang menembak tupai di pagi hari.
Ternyata ada tupai yg lagi sial. Tupai itu keluar mencari sarapan, aku tembaklah itu si tupai lucu.
dar... der.... dor.... kena ke badannya, sampai 8 kali tembakan tupai itu tak bergeming....
Lalu aku mengucap bismillah... ketika tembakan ke 9... baru tupai itu jatuh....
Ternyata ketika aku periksa... Tupai tersebut mempunyai puting lebih dari 4, yang artinya tupai itu sedang menyusui... aku berpikir, aku berarti telah membunuh juga anak-anak mereka...
Karena siapa yang nyusuin??? .
aku menyesal... sesal yg belakangan....




Suatu saat dalam perburuan....
Aku melihat sepasang burung hantu. Kata orang, burung tersebut tidak boleh ditembak. Dasar bandel, aku tembak satunya...
Dorr... kena tapi dia tidak bergeming. Aku langsung pergi, tanpa mengindahkan burung itu.

Malemnya aku dimimpikan seseorang wanita yang telanjang dengan rambut terurai, melihatku terus. Diam, tanpa ekspresi... hihihihihihiihi....
Konon, kata orang, burung hantu adalah piarannya kuntilanak..

hihihihihihi....

dalam pengalaman lagi..
Ketika berburuburung bangau di puspiptek, Serpong.....
dibelakang lahan tersebut ada empang/kolam kalau malam hari banyak bangau yg menghabiskan ikan" milik para penduduk di situ. Penduduk di situ, bila aku datang sangat berterima kasih, karena membantu menembak bangau.

Tak peduli flu burung.... aku malam hari bersama rekan-rekan membiking saung (rumah"an dari daun pisang). Di depanku ada makam kramat, enjoy aja... udah permisi...

Tiba" di depanku muncul seekor kelinci berwarna putih...
langsung aku bidik, memakai infra merah,
Dooorrrrr,......

langsung aku dan teman" mencari kelinci yg tertembak tadi, tapi kelinci itu hilang....
tanpa meninggalkan darah setetespun....
walah............. jangan".....

Selang dalam kebisuan jam 2 dini hari...
Tiba" di atas langit melesat cahaya berwarna kuning....
aku dan teman"ku berpikir, bahwa itu adalah meteor...

menurut orang, kalau kita melihat meteor jatuh, apabila kita mengucapkan keinginan/hajat, insyaallah akan terkabul....

Temanku langsung memegang dompetnya dan berucap,"tebal..tebal...tebal..."
(Menginginkan dirinya kaya.... banyak duit....)

Tapi yang aneh meteor tersebut datang berulang", dan mendatar.....
meledak di depan kami....
Beberapa malam aku menembak.....
selalu dilihatkan cahaya itu, kenapa mendatar ya????....

Akhirnya ada sesepuh yang memberitahukan kunci dari fenomena itu....
Bahwa itu bukanlah meteor, tapi itu adalah kiriman/teluh buat menyakitkan seseorang. Apabila dilihat oleh orang, teluh itu akan luntur/hancur.
Cahaya tersebut meledak beberapa ratus meter dari kami bersembunyi.
Menjadikan malam yg sepi itu... seperti pesta tahun baru. Pesta kembang api.
Alhamdulillah....
menolong orang.... dan wisata malam......

Ada lagi saat berburu di siang hari.....
ada burung pelatuk, aku tembak sampai delapan kali pelurunya meleset.
Akhirnya aku membacakan doa, baru burung itu tertembak.
Beberapa saat baru aku tahu, bahwa burung ini oleh sebagian orang memang dikeramatkan.

Yang paling enak, adalah berburu biawak.
Di samping suasananya yg tenang, menunggu.... daging biawak sangat lezat, seperti rasa kepiting.

Suatu saat aku berburu biawak. Tiba" turunlah hujan. Seorang temanku di tengah hujan masih menunggu dan membidik. Akhirnya dorrr.......

Disertai bunyi kecipak air. Seekor biawak tertembak. Segera aku dan teman" mencebur ke sungai. Hasilnya biawak segedhe buaya. hampir 1.5 Meter. Akhirnya dimasak, satu kampung kebagian. Sop Biawak lezat.............

Malemnya aku bermimpi... aku didatangin sosok biawak.
Kata beliau... Mas..mas... mbok aku jangan ditembakin....
kalu mas nggak nembakin aku, aku kasih nih...

Dibawahnya aku ke istananya, berupa gorong". Dan diperlihatkan aku satu peti berisi emas....
mahkota, kalung dan lain-lain.
Tapi dasar mimpi..... cuma mimpi...
aku masih terus menembaki biawak itu.....
hehehehehehe

Tidak ada komentar:

Lukisan Empat sesepuh Jawa

Lukisan Dijual sebuah lukisan ….. salah satu koleksi kami (For Sale .. 1.75 Miliar Rupiah) usianya yang sepuh …. antik Empat sesepuh ...